Sabtu, 27 Agustus 2011

Makalah operasi waduk



WADUK

           

            Suatu proyek penyediaan air irigasi, atau pembangkit listrik tenaga air yang secara langsung menyadap air dari suatu sungai mungkin tidak mampu memenuhi tuntutan kebutuhan para konsumennya pada masa-masa air rendah. Sungai ini, yang mungkin hanya sedikit atau sama sekali tidak mengalirkan air pada jangka-jangka waktu tertentu dalam suatu  tahun, seringkali menjadi aliran deras yang hebat setelah hujan lebat dan menjadi bahaya bagi semua kegiatan disepanjang tebingnya. Suatu waduk penampung atau waduk konservasi dapat menahan air kelebihan ada masa-masa aliran air tinggi untuk digunakan selama masa-masa aliran tinggi untuk digunakan selama masa-masa kekeringan.

Disamping menampung air untuk pemanfaatan di kemudian hari, penampungan air banjir tersebut dapat pula memperkecil kerusakan banjir di hilir waduk. Berhubung dengan berubah-ubahnya jumlah pertumbuhan air dalam sehari, berbagai kota menganggap perlu untuk mengadakan waduk distribusi di dalam system penyediaan airnya. Waduk semacam ini memungkinkan pengoperasian sarana pengelolahan air atau pemompaannya dengan laju yang kira-kira seragam, kemudian memberikan air dari waduk bila kebutuhannya melampaui laju tersebut. Pada daerah-daerah  pertanian atau pertenakan, tangki tendon atau kolam lapangan dapat menampung aliran yang terputus-putus dari sungai-sungai kecil untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat.

            Berapa pun ukuran suatu waduk atau apa pun tujuan akhir dari pemanfaatan airnya, fungsi utama dari suatu wadukk adalah untuk menstabilkan aliran air, baik dengan cara pengaturan persediaan air yang berubah-ubah pada suatu sungai alamiah, maupun dengan cara memenuhi kebutuhan yang berubah-ubah dari para konsumen.

1.      Ciri-ciri fisik waduk
Fungsi utama dari waduk adalah untuk menyediakan simpanan (tampungan), maka cirri fisiknya yang paling penting adalah kapasitas simpanan.

Permukaan genangan normal adalah elavasi maksimum yang dicapai oleh kenaikan permukaan waduk pada kondisi operasi biasa. Untuk sebagain besar waduk, genangan normal ditentukan oleh elavasi mercu pelimpah atau puncak pinti pelimpah.
Permukaan genangan minimum adalah elevasi terendah yang dapat diperoleh bila genangan dilepaskan pada kondisi normal. Permukaan ini dapat ditentukan oleh elevasi bangunan pelepasan yang terendah di dalam bendungan atau pada waduk-waduk PLTA,oleh kondisi operasi turbinnya Volume simpanan yang terletak di antara permukaan genangan minimum dan normal disebut simpanan mati.
     
Pada waduk-waduk serbaguna, kapasitas berguna dapat dibagi lagi menjadi simpanan konversi dan simpanan pengurangan banjir sesuai dengan rencana operasi yang ditetapkan. Pada waktu banjir, debit melalui pelimpahan dapat sesuai dengan rencana operasi yang ditetapkan. Pada waktu banjir, debit melalui pelimpah dapat mengakibatkan nainya permukaan air lebih tinggi daripada permukaan genangan normal.

      Simpanan tambahan ini pada umumnya tidak terkendali, yaitu simpanan ini ada hanya pada waktu banjir dan tidak dapat dipertahankan untuk penggunaan selanjutnya. Tebing-tebing waduk biasanya lulus air, air akan masuk ke dalam tanah bila waduk terisi dan keluar lagi bila permukaan air turun. Simpana tebing ini meningkatkan kapasitaas waduk, lebih daripada yang terlihat pada lengkung elevasi simpanannya. Besarnya simpanan tebing tergantung pada kondisi geologis dan dapat mencapai beberapa persen dari volume waduk. Air di dalam alur simpanan yang berasal dari pembangunan waduk adalah kapasitas keseluruhan dikurangi dengan simpanan lembah alamiah.
     
Perbedaannya tidaklah penting untuk waduk koservasi, tetapi dari segi pandangan pengurangan banir, simpanan efektif dari waduk adalah simpanan berguna di tambah simpanan tambahan dikurangi simpanan lembah alamiah yang bersesuaian dengan laju aliran yang masuk ke waduk.
     
Bila luas penampang waduk cukup besar dibandingkan terhadap laju aliran, kecepatannya akan kecil dan kemiringan garis derajat hidroliknya akan sangat datar merupakan kapasitas tambahan. Bentuk penampang permukaan air pada waktu aliran besar dapat menjauhi garis datar. Elemen yang berbentuk pasak di atas garis datar merupakan kapasitas tambahan.

Bentuk penampang permukaan air dapat dihitung dengan menggunakan cara-cara aliran tidak seragam. Suatu penampang yang berbeda akan terjadi untuk setiap kombinasi antara laju aliran dan elevasi permukaan air di bendungan. Perhitungan penampang permukaan air merupakan bagian-bagian yang penting dari perancangan waduk karena memberikan keterangan tentang permukaan air di berbagai titik sepanjang waduk yang akan menjadi dasar penetapan kebutuhan lahan bagi waduk tersebut.
     
Simpanan waduk yang dipengaruhi oleh aliran balik (backwater) tidak dapat dikaitkan hanya kepada elevasi permukaan air. Suatu parameter kedua seperti laju aliran masuk pada suatu stasiun pengukuran di dekat ujung atas waduk haruslah digunakan pula. Volume simpanan untuk tiap-tiap penampang dapat dihitung dari penampang-penampangnya dengan metode yang digunakan untuk menghitung pekerjaan-pekerjaan tanah.

2.      Produksi Waduk
Aspek yang paling penting dalam perancangan waduk penyimpanan barangkali adalah suatu analisis tentang hubungan antara produksi dan kapasitas. Produksi  adalah jumlah air yang dapat disediakan oleh waduk dalam suatu interval waktu tertentu.

      Interval waktu tersebut dapat berbeda-beda, mulai dari satu hari untuk waduk distribusi yang kecil hinga setahun atau lebih untuk waduk penyimpanan yang besar. Produksi tergantung pada aliran masuk dan akan berubah-ubah dari tahun ke tahun. Produksi aman atau priduksi pasti adalah jumlah air maksimum yang dapat dijamin tersedia selama suatu periode kering yang kritis. Dalam praktek, maka kritis tersebut sering diambil sebagai periode aliran alamiah terendah yang tercatat untuk sungai. Oleh karenanya, terdapat suatu periode yang lebih kering dapat terjadi, disertai dengan produksi yang bahkan lebih sedikit daripada produksi aman itu. Karena produksi aman tidak akan pernah dapat ditetapkan dengan pasti, maka akan lebih abaik untuk menangani masalah produksi dengan pengertian peluang. Besarnya produksi maksimum yang mungkin sama dengan aliran masuk dikurangi kehilangan akibat penguapan dan rembesan. Bila besarnya aliran sungai secara mutlak tetap, maka tidak akan diperlukan waduk sama sekali, dapat seiring dengan meningkatnya keanekaragaman aliran , maka kapasitas masuk yang dibutuhkan akan meningkat pula.


      Bila suatu sasaran produksi ditetapkan, maka pemilihan kapasitas waduk teragantung pada besarnya resiko yang dapat diterima sehubungan dengan kenyataan bahwa produksi tersebut tidak akan selalu dapat dicapai. Suatu waduk yang menyediakan air untuk kebutuhan kota haruslah mempunuai produksi rencana yang relative rendah agar hanya ada resiko kecil bahwa suatu periode yang produksinya kurang dari nilai perencanaan akan terjadi sebaliknya, suatu jaringan irigasi mungkin dapat mentoleransi 20 persen tahun-tahun yang produksinya dibawah nilai rencana nominal. Air yang diperoleh di atas jumlah produksi aman selama periode air tinggi disebut produksi sekunder.


3.      Pemilihan kapasitas waduk distribusi
Pemilihan kapasitas waduk distribusi untuk produksi tertentu. Perancangan suatu proyek sering kali menuntut penetapan kapasitas waduk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Contoh-contoh didapat dari penyediaan air kota atau irigasi jika diinginkan untuk menagiri suatu daerash tertentu. Karena produksi (atau aliran keluar waduk) sama dengan aliran masuk ditambah dan dikurangi dengan pertambahan simpanan, maka penetapan kapasitas guna menyediakan produksi yang besarnya tertentu didasarkan atas persamaan simpanan. Dalam jangka panjang, aliran keluar haruslah sama dengan aliran masuk  dikurangi dengan buangan serta kehilangan-kehilangan yang tak terhindarkan. Denagn kata lain, suatu waduk tidaklah menghasilkan air, melainkan hanya memungkinkan pengaturan kembali disribusinya terhadap waktu.

Suatu masalah sederhana yang berkaitan dengan pemilihan kapasitas waduk distribusi. Dalam hal ini produksi yang diinginkan didasarkan atas suatu perkiraan tentang kebutuhan harian maksimum dari para konsumen. Laju aliran masuk dipastikan dengan memutuskan pemompaan dengan laju seragam. Kapasitas waduk haruslah cukup untuk memenuhi kebutuhan pada saat-saat kebutuhan tersebut melebihi laju pemompaan. Pemecahan yang serupa akan ditempuh pula bila dianggap bahwa laju pemompaan berubah-ubah.





Contoh         : persediaan air suatu kota dipompa dari sumur-sumur kedalam suatu waduk distribusi. Perkiraan kebutuhan air jam-jam untuk hari maksimum diperlihatkan dibawah ini. Bila pompa bekerja dengan laju yang seragam berapakah kapasitas waduk distribusi yang dibutuhkan?

AKHIR
KEBUTUHAN
LAJU
DIBUTUHKAN
JAM
PEMOMPAAN SERAGAM
DARI WADUK
0100
150
526.8
0
0200
189
526.8
0
0300
253
526.8
0
0400
287
526.8
0
0500
369
526.8
0
0600
423
526.8
0
0700
507
526.8
0
0800
652
526.8
125
0900
798
526.8
271
1000
846
526.8
319
1100
810
526.8
283
1200
773
526.8
246
1300
759
526.8
232
1400
742
526.8
215
1500
713
526.8
186
1600
656
526.8
129
1700
639
526.8
112
1800
603
526.8
76
1900
591
526.8
64
2000
461
526.8
0
2100
420
526.8
0
2200
364
526.8
0
2300
328
526.8
0
2400
310
526.8
0
JUMLAH
12643
12643
2260












                                                                                             












Waktu - Jam
 




Grafis tentang perhitungan kapasitas waduk yang dibutuhkan.

4.      Pemilihan Kapasitas untuk waduk sungai
Penetapan kapasitas untuk suatu waduk sungai biasanya disebut suatu penelaahan operasi (operation study) dan merupakan suatu simulasi pengoperasian waduk untuk suatu periode yang sesuai dengan seperangkat aturan yang ditetapkan. Suatu penelaahan operaso dapat hanya menganalisis suatu “periode kritis” yang dipilih, yaitu pada waktu aliran sangat rendah, tetapi praktek modern lebih banyak memanfaatkan daa sistetis yang panjang. Dalam hal yang pertama, penelaahan tidak akan dapat mencapai sesuatu selain penetapan kebutuhan kapasitas selama musim kering yang dipilih. Dengan data sintesis, keandalan waduk dengan berbagai kapasitas dapat diperkirakan.

      Suatu penalaahan operasi dapat dikerjakan berdasarjan interval tahunan, bulanan atau harian. Data bulanan paling umum digunakan, tetapi untuk waduk besar yang menyimpan simpanan untuk beberapa tahun, interval tahunan akan cukup memeuaskan. Untuk waduk  yang sangat kecil, urutanaliran dalam suatu bulan dapat menjadi penting, sehingga harus diambil interval mingguan atau harian.

      Bila data sintesis yang panjang harus dianalisis, maka dapat dikerjakan dengan computer dan biasanya algoritma puncak urutan. Nilai-nilai jumlah komulatif aliranmasuk dikuriangi pelepasan (termasuk penguapan dan rembesan rata-rata) dapat dihitung. Puncak yang pertama (maksimum setempat dari aliran masuk bersih komulatif) dan puncak urutannya 9puncak berikut yang lebih besar dari puncak pertama) dapat diketahui. Simpanan yang dibutuhkan untuk interval yang bersangkutan merupakan selisih antara puncak awal dengan ceruk terendah di dalam interval itu. Proses ini diulangi untuk semya kasus yang ada dalam periode yang ditelaah, kemudian dilai yang terbesar dari simpanan yang dibutuhkan dapat ditetapkan.

      Suatu lengkung massa (atau diagram Rippl) adalah gambaran kumulatif dari aliran masuk bersih kedala waduk. Kemiringan lengkung masa pada setuap saat meruajan ukuran aliran masuk pada saat itu. Lengkung kebutuhan yang mewakili kebutuhan dengan laju seragam akan berupa garis. Garis kebutuhan yang digambarkan tangensial terhadap titik-titik punggung lengkung massa menyatakan laju pelepasan aliran dari waduk. Bila dianggap bahwa waduk sedang penuh dimanapun garis kebutuhan memotong lengkung massa, maka jarak maksimum antara garis kebutuhan tersebut. Jarak tegak antara tangens-tangens yang berturutan menyatakan jumlah air yang dibuang melalui pelimpaha. Bila besarnya (sebenarnya merupakan lengkung massa dari kebutuhan), tetapi analisisnya tidak berubah. Bagaimana pun adalah penting bahwa garis kebutuhan untuk kebutuhan yang tidak seragam harus bertepatan secara kronoligis dengan lengkung massa, dengan pengertian bahwa kebutuhan bulan juni haruslah bertepatan dengan aliran masuk pada bulan juni itu, dan seterusnya.

      Sebelum menetapkan keputusan tentang kapasitas waduk, biasanya diperlukan penelaahan operasi yang terinci untuk satu atau beberapa periode data. Analisis terinci ini haruslah memperhitungkan rembesan sebagai fungsi dari permukaan  air waduk,penguapan sebagai funsi dari luas waduk dan potensi penguapan yang berubah-ubah, serta peraturan-peraturan operasi yang mungkin tergantung apda aliran masuk alamiah, simpanan waduk serta factor-faktor lainnya. Biasanya cukup mudah untuk menggunakan kompeter digital untuk penelaahan operasi karena hal ini memungkinkan sejmlah percobaan dengan bebagai anggapan yang berbeda, misalnya tentang peraturan operasinya dan sebagainya.

      Pembangunan suatu waduk menambah luas permukaan air yang terbuka, lebih daripda yang daripada sungai aslinya, sehingga meningkatkan penguapan. Karena penguapan dari permukaan air yang terbuka hampir selalu lebih besar daripada evaportranspirasi dari suatu permukaan lahan, maka biasanya akan terjadi kehilangan air akibat dibangunnya suatu waduk. Pada suatu daerah yang gersang, kehilangan tersebut dapat sedemikian besarnya sehingga menghapuskan tujuan adanya waduk itu sendiri. Bila dianggap bahwa angka-angka aliran masuk menyatakan jumlah aliran dibendungan, maka kehilangan bersih akibat penguapan karena adanya waduk adalah
Dimana Ew adalah penguapan dari permukaan air bebas, Ea adalah evapotranspirasi yang sebenarnya dari alhan yang digenangi oleh waduk, P adalah presipitasi, dan q adalah limpasan dari daerah yang bersangkutan sebelum penggenangan waduk. Rembesan dari waduk mungkin masih memperbesar kehilangan air akibat pembangunan waduk. Untuk penelitian awal akan cukup memuaskan bila kehilangan bersih per satuan luas dikalikan denganluas waduk pada permukaan genangan rata-ratanya guna menetapkan volume air yang bersangkutan. Bila perbedaan luas antara genangan maksimum dan minimum besar, maka kehilangan air tersebut harus dihitung untuk setiap periode berdasarkan perkiraan elevasi permukaan air untuk periode yang bersangkutan.

5.      Keandalan waduk
Keandalan suatu waduk didefinisikan sebagai besarnya peluang bahwa ia kan mampu memenuhi kebutuhan yang direncakan sepanjang masa hidupnya tanpa adanya kekurangan. Dalam pengertian ini, masa hidup dinyatakan sebagai umur ekonominya, biasanya antara 50hingga 100 tahun. Kita dapat memperkirakan keandalan dengan cara membangkitkan 500 hingga 1000 buah rangkaian secara stokastik, dengan panjang rangkaian masing-masing sama dengan masa hidup proyek yang ditetapjan. Setiap rangkaian kemudian dapat dikatakan sebagai mewakili sebuah contoh kemungkinan tentang apa yang dapat terjadi selama masa hidup proyek itu, sedangkan seluruh rangkaian tersebut mempunyai kemungkinan yang sama untuk mewakili waktu yang akan datang ini.

Bila besarnya simpanan yang diperlukan untuk memenuhi suatu jumlah kebutuhan yang ditetapkan diperhitunkan untuk masing-masing rangkaian, maka nilai-nilai simpanan yang diperoleh dapat disusun menurut peringkat besarnya dan digambarkan sebagai suatu lengkung frekuensi, atau suatu lengkung teoretis dapat diperhitungkan daru data yag ada. Distribusi nilai ekstrem dari Gumbel ternyata merupakan distrubusi yang tepat untuk tujuan ini. Hasilnya berupa suatu lengkung keandalan yang menunjukkan besarnya peluang bahwa kebutuhan yang ditetapkan selama masa hidup proyek dapat dipenuhi  sebagai fungsi dari kapasitas waduk.

6.      Angkutan sediment oleh sungai
Setiap sungai membawa sejumlah sediment terapung (suspended sediment) serta menggerakkan bahan-bahan padat di sepanjang dasar sungai sebagai muatan dasar (bed load). Karena berat jenis bahan-bahan tanag adalah kira-kira 2,65, maka partikel-partikel sediment terapung cendrung untuk mengendap kedasar alur, tetapi arus ke atas pada aliran turbulen menghalangi pengendapan secara gravitasi tersebut. Bila air yang mengandung sediment mencapai suatu waduk, maka kecepatan dan turbulensinya akan sangat jauh berkurang. Partikel-partikel terapung yang agak besar serta sebagaian besar muatan dasar akan mengendap sebagai suatu delta di hulu waduk. Partikel-partikel yang lebih kecil akan tetap terapung lebih lama dana kan mengendap lebih jauh dibagaian hilir waduk, walaupun partikel-partikel yang sangat kecil dapat tetap terapung lebih lama lagi dan sebagian darinya mungkin melewati bendungan bersama dengan air yang mengalir melalui alur pembuangan, turbin, atau pelimpah banjir.

Tidak ada alat yang praktis untuk pengukuran muatan dasar dilapangan yang sekarang sudah digunakan. Muatandasar dapat berkisar antara nol hingga beberapa kali lipat muatan terapung. Walaupun demikian, lebih umum didapati berkisar antara 5 hingga 25 persen. Einstein telah menyajikan suatu persamaan untuk menghitung gerakan muatan dasar dengan berdasarkan distribusi ukuran bahan-bahan dasar tersebut serta laju aliran sungainya.

7.      Pengendapan diwaduk.
Tujuan akhir dari semua waduk adalah agar terisi penuh oleh sediment. Bila aliran masuk sedimen (sediment inflow) besar dibandingkan terhadap kapasitas waduknya, maka usia manfaat waduk tersebut akan pendek. Suatu waduk peyediaan air yang berukuran kecil pada sungai Solomon didekat Osborne, Kansas, terisi penuh oleh sediment selama tahun pertama setelah penyelesaian pembangunanya. Perencanaan waduk haruslah meliputi pertimbangan tentang kemungkinan laju pengendapan untuk menetapkan  apakah usia manfaat waduk yang direncanakan cukup untuk menjamin pembangunnya.

Besarnya angkutan sediment sangat berubah-ubah mulai dari nol semala musim kemarau hingga jumlah yang luar biasa besarnya pada waktu banjir-banjir besar. Dengan demikian akan sulit sekali untuk meramalkan penumpukan sediment yang diharapkan terjadi dalam waktu yang pendek. Sebaliknya, tidaklah akan bijaksana untuk menganggap bahwa tumpukkan yang terjadi dalam suatu jangka waktu yang meliputi beberapa tahun  kan memberi petunjuk tentang angkutan sediment tahunan rata-rata yang sebenarnya. Telah ditunjukkan bahwa sumulsi sediment dapat ditambahkan pada suatu model simulasi hidrologi yang berkesinambungan. Oleh karenanya, simulasi membuka kemungkinan untuk membangkitkan suatu data sediment yang pendek serta untuk menghitung angkutan tahunan rata-rata yang lebih dapat dipercaya. Untuk melaksanakan ini dengan efektif, contoh-contoh sediment harian haruslah didapatkan untuk dua tau tiga tahun guna mendapatkan data yang diperlukan untuk mengkalibrasikan model simulasi tersebut.

Contoh      : Hitunglah kemungkinan usia suatu waduk yang kapasitas awalnya adalah 30.000 acre-ft bila aliran masuk tahunan rata-ratanya adalah 60.000 acre-ft dari aliran masuk sediment tahunan rata-ratanya adalah 200.000 ton. Anggaplah bahwa berat jenis endapan sediment adalah 70 pcf. Usia manfaat waduk tersebut akan berakhir bila 80 % dari kapasitas awalnya terisi oleh sediment.
            Kapasitas acre-ft
Angka perbandingan kapasitas aliran masuk
Efesiensi tangkapan
Tangkapan sediment tahunan
Volume tambahan acre-ft
Jumlah tahunan pengisian
Pada volume yang ditunjuk %
Rata-rata untuk pertambahan %
Tont
Acre-ft
34.000
24.000
18.000
12.000
6.000
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
96,0
95,5
95,0
93,0
87,0
95,7
95,7
95,7
95,7
95,7
191.400
191.400
190.400
188.000
180.000
126
126
125
123
118
6000
6000
6000
6000
6000
48
48
48
49
51
Jumlah






196


8.      Pengendalian pengendapan di waduk
Prosedur yang paling umum untuk menangani masalah sediment adalah penetapan suatu bagian dari kapasitas waduk sebagai simpanan sediment. Ini dalah suatu pendekatan yang sifatnya negative yang bagaimana pun juga tidak akan mengurangi penumpukan sediment, tetapi semata-mata hanya menunda saat terjadinya maslah yang seruis. Karena sediment mengendap diseluruh panjang waduk, maka penetapan simpanan sediment tidaklah secara eksklusif menyangkut simpanan mati tetapi harus pula mencakup bagian yang seharusnya merupakan bagian dari simpanan berguna.

Sebenarnya pengendapan di waduk tidak dapat dicegah, tetapi dapat dihambat. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memilih suatu tempat yang aliran masuk sedimenya secara alamiah rendah. Lembah-lembah tertentu merupakan sumber penghasil sediment yang lebih banyak daripada lainnya karena jenis tanah, kemiringan lahan, tumbuhan penutup, serta karakteristik curah hujannya. Bila ada pilihan tempat lain, maka sumber pengahsil sediment yang banyak haruslah di hindari. Bila tempatnya sudah ditentukan, kapasitas waduk haruslah dibuat cukup besar untuk mendapatkan usia manfaat waduk yang besar hanya akan lebih panjang daripada untuk waduk yang kecil apabila semua factor lainnya tidak berubah.

Pengurangan aliran masuk sediment kedalam suatu waduk hingga jumlah tertenu mungkin dapat diperoleh dengan metode-metode konservasi tanah di dalam DASnya. Teras-teras, penanaman berjalur, pembajakkan tanah mengikuti gars tinggi, serta teknik-teknik yang serupa akan menghambat aliran air di permukaan tanah dan mengurangi erosi.

Pembuangan endapan sediment biasnaya tidak cukup layak. Pintu pembuang di dekat dasar bendungan dapat memungkinkan pembilasan sejumlah sediment ke hilir, tetapi bagian yang dibuang tidaklah akan sangat jauh di hulu bendungan. Dengan harga yang pal;ing murah pun, pembuangan dengan metode-metode pemindahan tanah yang biasa masih akan mahal, keucali bila sediment yang digali masih berharga untuk dijual.





9.      Dorongan angin dan gelombang di dalam waduk.
Bendungan urugan harus mempunyai tinggi jagaan (freeboard) yang cukup diatas permukaan  genangan maksimum agar gelombang tidak cukup menyapu mercu bendungan. Gelombang di dalam waduk dapat pula merusakkan bangunan-bangunan dan tanggul tebing yang berdekatan dengan air serta menggangu pelayaran. Bagian dari perancangan setiap waduk meliputi perkiraan tentang dorongan angina serta tinggi gelombang.

Dorongan angina dalah miringnya permukaan air waduk akibat gerakan air permukaan kea rah tebing pantai yang terletak dibawah angina akibat tiupan angin. Durasi angina, saat terjadinya serta arah tiupannya merupakan factor-faktor penting bagi tingginya puncak suatu gelombang. Keanekaragaman angin serta respons permukaan air terhadap angina, yang luar biasa ruwetnya dan belum sepenuhnya dapat dipahami, menyebabkan timbulnya suatu pola gelombang yang merupakan suatu super posisi dari sejumlah gelombang. Tinggi gelombang yang berarti akan dilampaui pada kira-kira 13 persen. Bila diinginkan rancangan yang lebih aman, dapat dipilih gelombang yang lebih tinggi.
                                                                                                         

10.  Pembersihan waduk
Pembuangan pohon-pohon serta puing-puing dari suatu kedudukan waduk adalah suatu pekerjaan yang mahal dan sering kali sulit dibenarkan berdasarkan pertimbangan ekonomi. Kerugian utama dari membiarkan tanaman di dalam waduk adalah kemungkinan-kemungkinan bahwa pohon-pohon akhirnya akan mengambang dan menimbulkan masalah sampah di bendungan, pembusukan bahan-bahan organik dapat menimbulkan bau atau rasa yang tidak waduk-waduk penyediaan air, dan pohon-pohon yang menyembul di atas permukaan air dapat menimbulkan pandangan yang tidak enak serta menghalangi pemanfaatan waduk untuk rekreasi.
                  

11.  Kobocoran waduk
Hampir semua tebing waduk bersifat lulus air, tetapi kelulusannya sangat rendah sehingga kebocorannya tidak menjadi hal yang penting. Bila dinding waduk terdiri dari bantuan yang mengalami keretakan berat, bahan vulkanik yang lulus air, atau batu kapur yang berliang, maka kebocoran yang berat mungkin terjadi. Kebocoran ini tidak hanya akan mengakibatkan hilangan air, tetapi juga merusakkan tanah milik pada waktu muncul kembali ke permukaan. Bila kebocoran terjadi melalui beberapa buah alur yang jelas kedudukannya atau di dalam batuan retak yang tidak luas, maka ada kemungkinan untuk menyumbat daerah yang bersangkutan dengan suntikan bertekanan tinggi. Bila daerah kebocoran itu luas, maka biaya-biaya penyuntikkan akan menjadi besar.


12.  Pemilihan Kedudukan Waduk
Sebenarnya tidaklah mungkin untuk mendapatkan suatu letak waduk yang sepenuhnya memiliki ciri-ciri ideal. Aturan umum untuk pemilihan kedudukan waduk adalah:
  1. Harus ada tempat yang cocok untuk kedudukan bendungan. Harga bendungan sering  kali merupakan factor yang menentukan dalam dalam pemilihan kedudukan.
  2. Harga pembebasan lahan untuk waduk (termaksuk jalan umum, jalan kereta api, kuburan, dan perumahan yang harus dipindahkan) tidak boleh terlalu mahal.
  3. Kedudukan waduk tersebut haruslah mempunyai kapasitas yang cukup.
  4. Waduk yang dalam lebih baik daripada yang dangkal, karena harga lahan persatuan kapasitasnya akan lebih rendah, lebih sedikit penguapan, dan lebih sedikit kemungkinannya ditumbuhi oleh rumput air.
  5. Daerah- daerah anak sungai yang luar biasa produktifnya dalam menghasilkan sediment sedapat mungkin harus dihindari.
  6. Mutu air yang ditampung haruslah memenuhi tujuan pemanfaatannya.
  7. Tebing waduk dan lereng-lereng bukut yang berdekatan haruslah stabil. Tebing yang kurang stabil akan memberikan banyak bahan tanah kepada waduk

Pada tahun 1963 suatu massa tanah yang tinginya 200 m dan panjangnya 1600 m dengan volume yang melebihi 150 juta m3 longsor kedalam waduk vaiont (italic). Di samping mengisi sebagian waduk, longsoran tersebut membangkitkan suatu gelombang yang melimpas 50 m diatas bendungan busurnya yang  tipis, walaupaun nyatanya permukaan air waduk berada 25 m di bawah mercu bendungan sebelum terjadinya lonsoran. Bendungan tidak jebol, tetapi beberapa ratus orang meninggal dunia dan kerugian harta di hilirnya sangat besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar